Kondisi kulit yang langka ini disebut argyria yang disebabkan oleh paparan bahan kimia yang mengandung perak. Kelainan ini juga dapat membuat kulit menjadi berwarna biru atau abu-abu.
Kejadian unik ini terjadi saat Jacobs menggunakan tetes hidung yang mengandung perak. Dia lalu didiagnosis akan mengalami kondisi seperti itu selamanya.
"Perubahan warna pada kulit saya berjalan sangat lambat, sehingga saya tidak menyadarinya. Tapi, setelah bertahun-tahun perubahan warna itu terlihat jelas,â ujar Jacobs, seperti dikutip Oddity Central, Kamis (19/12/2013).
âPihak dokter mengatakan kepada saya kalau kondisi fisik seperti ini tidak ada obatnya dan warna ini menjadi permanen di kulit saya. Kenyataan itu sangat menyakitkan saya,â lanjutnya.
Beberapa pengobatan telah dilakukan Jacobs selama bertahun-tahun. Ketika usianya 36 tahun, dia menjalani dermabrasi kulit atau prosedur untuk menghilangkan lapisan atas pada kulit.
"Dermabrasi tidak sakit sama sekali, saya hanya tampak mengerikan setelah melakukannya. Butuh waktu sekitar enam bulan untuk mengetahui reaksi pada kulit saya atas tindakan dermabrasi tersebut,â kata Jacobs.
"Sayangnya, ketika kulit saya tumbuh kembali jadi berwarna merah muda dengan bercak abu-abu dan berjerawat. Prosedur itu tidak membuat saya menjadi baik,â tambahnya.
Tidak hanya bahan kimia saja yang dapat mengubah warna kulit. Kejadian serupa juga pernah terjadi empat tahun silam ketika seseorang berubah warna kulitnya menjadi oranye setelah memakan wortel.
0 komentar:
Posting Komentar