Waktu itu dakwah Nabi Muhammad SAW ibarat masih seumur jagung, namun penentangan dan halangan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy sangat besar. Setiap kali Nabi mendatangi kerumunan orang-orang kafir dan menyeru kebenaran tuhan, Nabi selalu dihujat dan tidak jarang mendapat perlakuan fisik kasar.
Menghadapi semua itu, nabi hanya bisa bersabar dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebelum atau sesudah dakwah, nabi selalu menyempatkan dir i mengunjungi Baitullah untuk beribadah dan memohon petunjuk kepada Allah.
Suatu hari ketika Nabi sedang beribadah di Baitullah, seorang petinggi Quraisy yang getol menentang dakwah nabi, Abu Jahal duduk bersama kawan-kawannya tidak jauh dari Baitullah.
Mereka berkumpul untuk menjalankan siasat menghentikan dakwah nabi. Pada saat itu, Abu Jahal teringat temannya yang baru menyembelih unta, sehingga dalam fikirannya terbesit untuk berbuat jahat dan keji kepada Rasulullah SAW.
Siapa di antara kalian yang mau pergi mengambil kotoran unta yang baru kemarin disembelih. Maka ambillah, lalu letakkanlah kotoran itu di atas kedua pundak Muhammad ketika dia sedang sujud, hasut Abu Jahal kepada temannya.
Salah satu kawan Abu Jahal terhasut, kemudian dia berlari mengambil kotoran unta. Setelah kembali ke pelataran Baitullah, dia melihat Rasulullah sedang sujud. Seketika itu, dia menyiramkan kotoran unta itu ke pundak nabi. Seketika perbuatan itu mendapat pujian dari Abu Jahal dan sorakan dari teman-temannya.
Meski tersadar pundaknya dipenuhi kotoran unta, nabi tidak beranjak dari sujudnya dan tetap beribadah. Perbuatan orang-orang Quraisy itu diketahui oleh seorang penduduk Makkah, dia segera berlari memberitahu kejadian itu kepada putri nabi, Fathimah Az-zahra.
Fathimah kaget mendengar kabar itu, dia kemudian bergegas menuju Baitullah untuk melihat situasi sebenarnya. Sesampainya di sana, Fathimah segera mendekati Rasulullah dan membersihkan pundaknya yang dipenuhi kotoran unta. Setelah itu, dia mengolok-olok Abu Jahal dan teman-temannya.
Ketika Fathimah mengolok-olok, nabi yang selesai beribadah kemudian menghampiri Abu Jahal dan mendoakan kecelakaan kepada mereka.
Ya Allah, tumpaslah orang-orang musyrik Quraisy, nabi mengulangi doanya itu sampai tiga kali, tiba-tiba Abu Jahal bersama teman-temannya berhenti bersorak. Ya Allah, tumpaslah Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabiah, Syaiban bin Rabiah, Al-wahid bin Uqbah, Umayyah bin Khalaf, dan Uqbah bin Abu Muaith, lanjut doa nabi.
Kemudian nabi bersama Fathimah meninggalkan mereka. Abu Jahal dan teman-temannya dirasuki ketakutan luar biasa. Mereka takut doanya nabi akan terkabul.
Benar saja, Allah mengabulkan doa Nabi Muhammad. Ketika perang Badar berkecamuk, kaum Muslimin berhasil menumpas nama-nama tersebut bersama tumbangnya orang-orang musyrikin lainnya.
(Mutiara Akhlak Rasulullah " Ahmad Rofi Usmani)
0 komentar:
Posting Komentar